SURABAYA – Menindaklanjuti hasil perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Induk PT PG Rajawali I, PKB Turunan Kantor Direksi PT PG Rajawali I, PKB Turunan unit PG Krebet Baru dan PKB Turunan unit PG Rejo Agung Baru, dilaksanakan penandatangan keempat dokumen PKB tersebut pada 12 Agustus 2019.
Kegiatan penandatanganan PKB dihadiri BOD PT PG Rajawali I secara lengkap, dihadiri pula Ketua KSP RNI Wilayah Timur (Matius Santoso), Ketua SP Kantor Direksi PT PG Rajawali I (Rusdy Muchsin), Ketua SP Komisariat PG Krebet Baru (Eddy Purwanto), Ketua SPSI PG Krebet Baru (Matasan), Ketua SP Komisariat PG Rejo Agung Baru (Mardewanto) beserta jajaran pengurus SP masing-masing komisariat.
Kegiatan diawali dengan doa serta menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya serta Mars RNI. Bukan lomba pidato, masing-masing ketua SP memberikan sambutan acara tersebut. Semua Ketua SP sepakat bahwa kita semua memiliki tujuan yang sama. Pada prinsipnya mereka semua sepakat bahwa perusahaan harus sehat dan karyawan sejahtera.
Meskipun demikian, ada pula masukan dari SP untuk manajemen khususnya perihal ketepatan waktu pelaksanaan program kerja seperti perundingan PKB periode mendatang serta penerapan skala gaji baru. Hal tersebut dikarenakan akan berdampak signifikan khususnya bagi karyawan yang akan pensiun. Skala gaji baru harapannya segera diberlakukan karena menyangkut perhitungan manfaat pensiun.
Semangat yang luar biasa juga ditunjukan oleh SP PG Rejo Agung Baru yang kinerja SDM nya dirasa tidak kalah dengan saudaranya di PG Krebet Baru. Jika lengah, bisa jadi kinerja PG Rejo Agung Baru dapat melampaui kinerja PG Krebet Baru yang ditopang oleh ketersediaan bahan baku tebu di Malang yang lebih baik dibanding di Madiun.
Tidak ada pesan khusus dari SP PG Krebet Baru selain doa yang terbaik juga untuk saudaranya PG Rejo Agung Baru. Mereka yakin jika ada permasalahan, segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Semua karyawan tentunya berharap mendapat jasa produksi dan insentif yang lebih baik dibanding tahun kemarin.
Direktur Utama PT PG Rajawali I, Warsito mengingatkan bahwa tantangan terbesar saat ini bukanlah bagaimana supaya mendapatkan jasa produksi setinggi-tingginya. Namun bagaimana menjaga keberlangsungan perusahaan ini. Bagaimana agar perusahaan ini lestari sampai anak-cucu-cicit kita dari generasi ke generasi. Bisa jadi kedepannya bagi hasil yang perusahaan berikan kepada petani akan jauh lebih besar dari saat ini dalam rangka menjaga sustainabilitas.
Hal inilah yang menjadi PR seluruh insan PT PG Rajawali I. Baik on farm maupun off farm, semua perlu fokus meminimalkan kehilangan, meningkatkan hablur gula per hektar, dan bukan sekadar mengutamakan bobot tebu per hektar. Perlu dukungan dan peran SP untuk mengkondisikan hal tersebut di lapangan sampai tingkat pekerja. Mengharap ridho Tuhan Yang Maha Esa, PT PG Rajawali I siap bertransformasi menjadi lebih baik. Satu jiwa raih juara! (rsd).