BIDANG AKUNTANSI DAN KEUANGAN PARODIKAN CARA MEMBUAT KAS BON

SURABAYA – Kreatif dan PINTER. Itulah kemelekatan yang senantiasa ditunjukan oleh insan-insan PT PG Rajawali I. Termasuk yang ditunjukan oleh insan Bidang Akuntansi dan Keuangan Kantor Direksi PT PG Rajawali I melalui forum “Srawung”. Srawung merupakan Forum bulanan untuk meningkatkan softskill dan soliditas seluruh karyawan Kantor Direksi PT PG Rajawali I. Jumat adalah hari baik yang dipilih melalui kesepakatan bersama untuk melaksanakan Srawung.

Hari ini (29/11), Bidang Akuntansi dan Keuangan mendapat giliran menjadi host. Seperti biasa, kegiatan diawali dengan sarapan bersama. Membudayakan Go Green dan meminimalkan sampah plastik, menu sarapan dikemas menggunakan daun pisang dan tidak disediakan AMDK. Insan PT PG Rajawali I masing-masing menggunakan gelas dan tumbler yang dapat digunakan kembali. Kemudian dilanjutkan doa dan arahan Direksi (Direksi Talk). Kesederhanaan yang mewah.

Memandu acara, Kepala Bidang Akuntansi dan Keuangan (Achmad Halimi Yasin) memperkenalkan anggota timnya. Sangat unik dan berkesan, mereka memperkenalkan diri dengan memparodikan cara pembuatan kas bon. Kebetulan, PT PG Rajawali I sedang dalam proses improvement System Application and Product in Data Processing (SAP). Sehingga karyawan banyak yang belum paham cara baru pembuatan kasbon. Nah, dengan cerdasnya cara membuat kas bon dikemas menjadi parodi.

Membuat kas bon adalah bagian dari manajemen keuangan yang sangat penting. Seluruh transaksi keuangan perusahaan harus ada bukti kas bon yang tervalidasi dan terverifikasi secara cepat dan akurat. Baik itu kas masuk maupun kas keluar. Terlebih di era VUCA dan industri 4.0, kecepatan dan akurasi laporan transaksi keuangan perusahaan menjadi kebutuhan vital pengendalian usaha, perencanaan strategis dan tata kelola perusahaan yang clean and clear.

Diceritakan melalui parodi, ada lima tahapan pencatatan transaksi keuangan dari membuat kas bon hingga menjadi laporan keuangan di Kantor Direksi PT PG Rajawali I. Pertama, membawa atau menyiapkan bukti transaksi (kuitansi) asli sebagai dasar membuat kas bon. Kedua, membuat kas bon menggunakan aplikasi GA (sistem lama) dan Odoo (sistem baru). Kedua sistem tersebut masih perlu digunakan bersama-masa sebagai wujud mitigasi risiko jika terjadi gangguan akibat belum stabilnya sistem yang baru. Disamping itu, GA digunakan sebagai pembanding untuk menguji kehandalan sistem baru tersebut.

Selanjutnya, kas bon diproses ke buku besar. Masing-masing aplikasi memiliki fitur untuk membantu integrasi ke dalam buku besar yang dikelola oleh Bagian Akuntansi. Dalam hal ini, Bagian Akuntansi dibantu oleh Bagian IT untuk olah data processing. Keempat, data dari buku besar diproses menjadi neraca saldo. Pada sistem yang baru disediakan fitur agar manajemen dapat melihat perkembangan neraca saldo secara real time. Terakhir, data dari neraca saldo dibuat Laporan Keuangan dengan format menyesuaikan kebutuhan perusahaan.

Laporan Keuangan tersebut kemudian didistribusikan untuk berbagai kebutuhan, misalnya komunikasi publik, perencanaan keuangan kedepan, pengambilan keputusan manajemen, penilaian kinerja, valuasi perusahaan dan lainnya. Ternyata semua itu berawal dari kualitas pembuatan kas bon. Ada pepatah, “Simplicity is the sophisticated technology”. Dapat diartikan, semakin tinggi tingkat intelejensi maka akan semakin mudah mereka menerangkan sesuatu dengan sederhana. Seperti penjelasan pembuatan laporan keuangan yang rumit ternyata bisa jadi asik lho dengan kreativitas Srawung. Applouse untuk Bidang Akuntansi dan Keuangan. Satu jiwa raih juara! (rsd).

Leave a Reply