PELATIHAN CMC UNTUK MENCIPTAKAN SDM UNGGUL

SURABAYA – Bertempat di ruang rapat utama Kantor Direksi PT PG Rajawali I di Jalan Undaan Kulon No. 57-59 Kota Surabaya, sebanyak 19 pejabat struktural satu dan dua level di bawah Direksi mengikuti pelatihan Coaching, Mentoring dan Counseling (CMC). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, 30 September sampai dengan 1 Oktober 2019.

Materi pelatihan meliputi konsep, ketrampilan interpersonal dan komunikasi yang efektif serta problem solving. Pelatihan tersebut dilakukan sebagai bekal para pimpinan. Agar insan PT PG Rajawali I dapat mencapai sasaran kerjanya, pimpinan berkewajiban membantu setiap anggota timnya dengan cara memberikan counseling, coaching dan mentoring. Berikut akan diulas secara umum terkait konsep Coaching, Mentoring dan Counseling dari berbagai sumber dan prespektif.

Pertama coaching. Coaching adalah suatu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas setiap orang sehingga berhasil mencapai sasaran kerjanya. Coaching dapat dilakukan kapan saja, tidak bergantung pada jadwal tertentu. Coaching adalah proses ketika seorang insan dibantu oleh seorang coach untuk mencapai sebuah tujuan/goal yang telah ditentukan. Di sini kata kuncinya adalah mencapai goal. Seorang coach juga akan berfungsi sebagai partner akuntabilitas untuk memastikan yang bersangkutan menjalankan hal – hal yang seharusnya dilakukan.

Seorang coach yang murni melaksanakan coaching hanya akan bertanya dan menggali saja kepada coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide dan pemikiran berasal dari coachee. Coach hanya membantu coachee untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Setelah itu memastikan coachee melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.

Kedua mentoring. Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman (been there done that) kepada seseorang yang yang ingin belajar di bidang tersebut. Di sini kata kuncinya adalah berbagi pengalaman dan pengetahuan. Fokusnya lebih ke pengembangan diri dan karir, tidak harus ada tujuan spesifik yang ingin dicapai. Penekanan juga lebih ke relasi (networking) antara mentor dan mentee bukannya ke pencapaian tujuan.

Seorang mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar mentee  dan menghindari mentee membuat kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi. Para Kepala Bidang dan Kepala Bagian diharapkan dapat menjadi mentor bagi staf dan karyawannya.

Ketiga counseling. Counseling adalah teknik untuk meningkatkan efektifitas perilaku dan sikap mental agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Konseling dilakukan apabila setelah coaching dilakukan tidak terjadi perubahan atau peningkatan kinerja dari bawahannya. Konseling lebih mengarah pada aspek psikologis dari individual, sehingga untuk melaksanakan konseling seorang pimpinan perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk memahami kebutuhan-kebutuhan psikologis tersebut.

Semoga kegiatan tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Khususnya, agar dapat menciptakan hubungan industrial yang lebih baik antara bawahan dan atasan. PT PG Rajawali I siap bertransformasi menjadi lebih baik. Satu jiwa raih juara! (rsd).

Leave a Reply