SISTEM BUDIDAYA PETANI TEBU KASET THAI INTERNATIONAL SUGAR COORPORATION PUBLIC COMPANY LIMITED

Pada 31 Maret s.d 5 April 2019, Tim PT PG Rajawali I bersama dengan PT RNI (Persero) berinisiatif mengirimkan kembali insan-insannya kunjungan kerja sebagai studi banding ke pabrik gula di Thailand. Salah satu obyek kunjungan adalah Kaset Thai International Sugar Coorporation Public Company Limited (KTIS). Pada artikel sebelumnya telah diulas mengenai gambaran umum model bisnis KTIS. Pada tulisan berikut akan diulas lebih detail mengenai sistem budidaya tebu petani binaan KTIS.

KTIS terletak di Nong Pho Sub-District,Taklee District, Nakhonsawan Province, Thailand. Memiliki 400.000 rai atau setara 64.000 hektar areal tebu sebagai sumber bahan baku yang dikelola dan dimiliki oleh petani. Pekerjaan budidaya petani binaan KTIS sebagian besar menggunakan mekanisasi, mulai dari pengolahan lahan, tanam, pemeliharaan tanaman, dan panen. Pengolahan tanah dan pekerjaan tanamnya menggunakan ripper, bajak dan kair.

Pekerjaan kultivasi menggunakan ripper traktor 90-105 HP dengan implement 6 terra tyne, bertujuan memecah lapisan subsoil sebelum bajak. Pekerjaan pengolahan tanah menggunakan bajak piringan 22 disc. Dilakukan pula proses kair  dan pemupukan, melalui pembuatan lubang tanam sekaligus aplikasi pupuk. PKP 150 – 160 cm.

Proses tanam menggunakan alat mekanis, yaitu planter sebagaimana Gambar 1. Penyiraman, dilakukan dg metode furrow irrigation maupun surface drip irrigation. Dilakukan pula pekerjaan kultivasi, yaitu pekerjaan penggemburan tanah sekaligus untuk mengganggu pertumbuhan gulma. Pemupukan menggunakan alat mekanisasi Fertilizer Aplicator disc. Aplikasi Herbisida, menggunakan boom sprayer.

Pada proses tebang angkut, KTIS menerapkan metode tebang mekanis dan semi mekanis. Tebang Mekanis, menggunakan harvester dan diangkut menggunakan truk trailer kapasitas 25-30 ton. Tebang Semi Mekanis, penebangan manual dan muat grabloader dan diangkut menggunakan truk trailer kapasitas 25-30 ton. Tidak ada lori. Umumnya mereka sengaja melakukan pembakaran tebu sebelum panen. Persentase Fresh Cane : Burning Cane adalah 40 : 60.

Varietas tebu yang ditanam adalah Khon Kaen 3, U-Thong 12 dengan potensi produktifitas sebesar 112,5 – 118,7 ton tebu per hektar dan rendemen 14%. Varietas U-Thong 14, dan  LK 92-11 dengan potensi produktifitas sebesar 112 ton tebu per hektar dan rendemen 12-15%. Data tersebut adalah data potensi. Data realisasi belum tersajikan. Pemupukan menggunakan pupuk majemuk NPK Mahawong 22-13-18 dengan dosis 100 Ku/rai atau setara 625 Ku/ha. Satu hal yang belum dilakukan di lahan tebu binaan PT PG Rajawali I adalah leveling atau perataan kondisi lahan.

Demikian sharing knowledge sistem budidaya KTIS yang dilakukan oleh Tim Bidang Tanaman Kantor Direksi PT PG Rajawali I. Semoga dapat menginspirasi para penggiat tebu dan industri gula nasional. Jangan pernah berhenti untuk berbagi dan belajar. Satu jiwa raih juara! (RSD).

Leave a Reply