Perlahan tapi pasti. PT PG Rajawali I terus melakukan langkah perbaikan termasuk dalam pengelolaan tenaga kerja berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Kinerja ekselen dalam framework KPKU dibangun berdasarkan 11 tata nilai (core value) perusahaan kelas dunia. Salah satu tata nilai yang relevan dengan pengelolaan tenaga kerja adalah pengharkatan manusia (valuing people). Valuing people artinya perusahan memastikan untuk menghargai tenaga kerjanya sebagai manusia seutuhnya, baik secara fisik/materi maupun psikis/immaterial.
Pengharkatan dapat menghasilkan performance tenaga kerja, namun belum cukup untuk menghasilkan high performance tenaga kerja. Disampaikan oleh C. Totok Agung (Forum Ekselen BUMN) pada closing meeting asesmen KPKU PT Phapros Tbk pada 9 November 2018, high performance tenaga kerja merupakan fungsi simultan dari role clarity, preference, competency, environment, value, reward, dan feedback. Masing-masing komponen tersebut perlu diukur, dikelola dan dioptimalkan untuk mencapai kinerja ekselen.
Role clarity misalnya, ketika alur kerja dan indikator capaiannya tidak jelas maka perusahaan tidak akan mampu mengidentifikasi tenaga kerja yang penting bekerja (sok sibuk) dan bekerja benar (on the track). Preference, artinya menempatkan tenaga kerja sesuai minat dan latar belakang pendidikannya. Tentunya, tenaga kerja yang bekerja sesuai minat, bakat dan ketrampilannya akan menikmati pekerjaannya sehingga lebih produktif untuk mencapai kinerja ekselen.
Kemudian terkait competency, terdiri dari soft skill dan hard skill yang perlu dioptimalkan untuk mencapai kinerja ekselen. Misalnya melalui seminar, workshop, benchmark dan lainnya untuk membangun kompetensi saat ini maupun yang akan datang. Jika suatu pekerjaan diserahkan kepada yang bukan kompetensinya maka tidak akan tercapai kinerja ekselen.
Selanjutnya adalah environment, yaitu interaksi tenaga kerja terhadap, strukturalnya (rekan, atasan dan bawah), pelanggan dan pemasok. Ketika lingkungan interaksi tidak kondusif, maka tidak akan tercapai kinerja ekselen. Lingkungan yang harmonis, saling mendukung dan menghormati perbedaan sangat diperlukan untuk membangun kinerja.
Komponen berikutnya adalah value, yaitu konsep tata nilai yang direfleksikan sehari-hari oleh tenaga kerja. Sehebat apapun kompetensi tenaga kerja, jika tindakan-tindakannya merefleksikan value negative seperti dismotivasi atau kedengkian terhadap dirinya sendiri maupun orang lain maka tidak akan mencapai high performance. PINTER sebagai tata nilai harus direfleksikan melalui tindakan sehari-hari insan RNI untuk mencapai kinerja ekselen.
Berikutnya adalah reward atau kompensasi yang diberikan oleh perusahaan atas capaian kinerja. Reward sebagai bentuk pengakuan atau insentif yang membedakan kinerja dengan kinerja ekselen. Terakhir adalah feedback, atau umpan balik yang diberikan oleh rekan, atasan atau bawahan sebagai bentuk couching dan sharing knowledge. Feedback diperlukan agar tenaga kerja mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya dan dapat menggunakannya untuk mencapai kinerja ekselen.
Restrukturisasi organisasi, rotasi dan mutasi menjadi langkah konkreat mengawali perbaikan yang dilakukan oleh PT PG Rajawali I di bulan November 2018 ini. Mewujudkan right man in the right place and situation. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan hal yang benar. Transformasi untuk RNI Baru! (rsd).